:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5356507/original/061400800_1758452864-1.jpg)
Ribuan warga Filipina turun dan memenuhi jalan-jalan utama di Manila pada Minggu 21 September 2025. Mereka berunjuk rasa untuk menyuarakan protes terhadap skandal proyek pengendali banjir fiktif yang diyakini merugikan negara hingga miliaran dolar Amerika Serikat (USD). Kemarahan publik Filipina ini menyusul skandal proyek infrastruktur "hantu" yang semakin meningkat sejak Presiden Ferdinand Marcos Jr menyinggungnya dalam pidato kenegaraan pada Juli 2025 setelah serangkaian banjir mematikan melanda negara itu. Diketahui sebelumnya, skandal proyek pengendali banjir ini telah mengguncang politik Filipina. Bahkan, Ketua DPR Filipina, Martin Romualdez yang masih sepupu Presiden Marcos, mundur dari jabatannya pekan lalu setelah penyelidikan resmi dimulai. Departemen Keuangan Filipina memperkirakan kehilangan hingga 118,5 miliar peso (US$2 miliar) akibat praktik korupsi proyek banjir sepanjang 2023-2025.