Sukses

Mengenal Teknologi VNT Pada Toyota New Fortuner

Toyota Grand New Fortuner VNT Turbo belum lama dirilis PT Toyota Astra Motor (TAM). Lantas seberapa besar peranan Variable Nozzle Turbo (VNT) terhadap performa Fortuner baru?

Diterbitkan 28 Agustus 2012, 19:05 WIB

Otosia.com Toyota Grand New Fortuner VNT Turbo belum lama dirilis PT Toyota Astra Motor . SUV Ini dipersenjatai mesin turbo berteknologi Variable Nozzle Turbo . Inilah yang menjadikan mobil berdimensi panjang 4.695 mm, lebar 1.840 mm dan tinggi 1.850 mm plus jarak poros roda 2.750 mm menjadi lebih bertenaga.

VNT yang dipakai Toyota Fortuner Diesel ini mampu meningkatkan output daya dan torsi secara signifikan. Dengan perangkat VNT tersebut, produksi tenaga meningkat dari 102 PS/3.600 rpm jadi 144 PS/3.400 rpm.

Sementara torsi yang 26.5 kgm/1.600 - 2.400 rpm  menjadi 35 kgm/1.600-2.800 rpm. Peningkatan signifikan itu semata-mata karena VNT karena mesin yang dipakai sama persis, yaitu empat silinder diesel berkapasitas 2.5 liter.

Teknologi VNT yang sanggup mendorong mesin lebih produktif fungsinya sama dengan kerja turbocharger. Tujuan pemasangan turbo adalah memperkaya jumlah oksigen yang masuk ruang bakar agar pembakaran sempurna.

Tambahan oksigen ini disedot dari luar. Turbocharger terdiri dari kompressor yang bertugas menyedot dan mendorong udara ke ruang bakar. Kompressor mempunyai poros yang sama dengan turbin. Jika turbin berputar, kompresor berputar pula menyedot udara luar, nah turbin ini digerakkan gas buang dari mesin.

Sementara pada turbo biasa, agar kompressor bisa efektif, dibutuhkan putaran turbin yang kencang. Hal itu hanya bisa dihasilkan jika tekanan gas buang cukup tinggi. Dengan kata lain turbo baru efektif pada putaran mesin tinggi.

Bagaimana mendapatkan tekanan yang cukup pada putaran mesin rendah? Disinilah inovasi VNT.  Berbeda dengan perangkat turbo biasa, rumah turbin dilengkapi bilah/sudu-sudu. Sudu-sudu ini bisa diatur sudut bukaannya tergantung beban mesin, rpm, dan banyak variable lainnya. Penggerak sudu-sudu adalah motor listrik.

Pada putaran rendah, ketika tekanan gas buang masih lemah dan tidak efektif memutar turbin, maka sudu-sudu ditutup sehingga gas buang mengalir di area sempit yang otomatis meningkatkan tekanannya. Hasilnya bisa memutar turbin secara efektif yang membuat kompressor bisa bekerja sejak putaran rendah.

Semakin tinggi putaran mesin, sudut bukaan sudu-sudu makin besar untuk menghindari tekanan berlebihan yang bisa merusak perangkat turbo. Karena turbo berhubungan dengan aliran  gas buang yang panas, maka suhu udara yang terhisap ikut meningkat.

Padahal jika suhu udara panas membuat molekul oksigen renggang dan menipis. Karena itu pada Toyota Fortuner Diesel ini dilengkapi intercooler diantara turbo dan intake manifold untuk menurunkan kembali suhu udara yang panas agar kandungan oksigen menjadi lebih rapat.

Sumber pendingin adalah hembusan udara luar yang dialirkan dari air scoop pada kap mesin Fortuner Diesel VNT.

 (kpl/nzr/bun)
EnamPlus