Deretan Kendaraan Dinas Guru Indonesia Paling Ikonik di Jamannya

Honda Win 100 adalah salah satu motor dinas legendaris yang sangat identik dengan para guru, terutama di pelosok desa. Motor ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1984 dan diproduksi hingga tahun 2005 oleh PT Astra Honda Motor (AHM). Desain Honda Win 100 diciptakan oleh desainer asli Indonesia.

Motor ini dikenal sebagai "motor pekerja keras yang tangguh, irit, dan perawatannya super mudah". Mesinnya berkapasitas 97,2 cc 4-tak SOHC, menghasilkan tenaga maksimal 8 dk pada 8.000 rpm dan torsi 7,45 Nm pada 5.000 rpm. Bobotnya yang ringan, sekitar 83-85 kg, membuatnya mudah dikendalikan di berbagai jenis jalan.

Pemerintah Indonesia memilih Honda Win sebagai kendaraan dinas untuk berbagai instansi, termasuk untuk pengantaran surat di daerah pedalaman hingga operasional dinas pemerintahan, dengan setiap instansi memiliki warna khas.

Vespa Excel 150, yang hadir di Indonesia pada akhir tahun 1980-an, dianggap sebagai model dengan "kasta tinggi" dan cukup fenomenal saat diluncurkan. Meskipun tidak secara spesifik disebut sebagai kendaraan dinas guru, popularitasnya di kalangan masyarakat luas menjadikannya pilihan menarik bagi para pengajar.

Vespa Excel 150 memiliki desain yang lebih kotak dan gagah, memberikan kesan modern tanpa menghilangkan nuansa klasik. Fitur unggulannya meliputi elektrik starter, jok menyatu, dan suspensi empuk yang cocok untuk jalan bergelombang.

Mesinnya berkapasitas 150cc 2-tak berpendingin udara, mampu berakselerasi hingga 110 kpj. Ketersediaan suku cadang yang masih mudah dicari juga menjadi salah satu keunggulan Vespa Excel.

Honda Astrea Prima, yang diproduksi antara tahun 1988 hingga 1996, merupakan penerus dari Honda Astrea 800 dan menjadi cikal bakal seri Astrea yang populer di era 1990-an. Motor ini dikenal sebagai "motor guru" karena banyak digunakan oleh para abdi negara.

Astrea Prima dikenal tangguh, irit bahan bakar, dan mudah dalam perawatan. Mesinnya 4-tak 97,1 cc yang efisien, dengan konsumsi bahan bakar mencapai 60-70 km/liter. Desainnya sederhana namun elegan, dengan lampu kotak khas yang menjadi daya tarik utama.

Ketersediaan suku cadang yang mudah ditemukan dan harganya yang relatif terjangkau juga menambah nilai plus motor ini.

Honda Kirana, yang hadir pada pertengahan tahun 2002, juga identik sebagai kendaraan dinas guru di awal 2000an. Motor bebek ini menawarkan  mesin yang lebih besar, yaitu 125cc. Meskipun masa edarnya terbilang singkat, Kirana membawa beberapa teknologi modern untuk efisiensi bahan bakar.

Kirana dibekali mesin 4-tak SOHC berpendingin udara berkapasitas 124,9 cc. Motor ini dilengkapi dengan Throttle Switch System (TSS) untuk memastikan komposisi udara dan bensin yang ideal, sehingga konsumsi bahan bakar bisa mencapai 50 km/liter.

Desainnya merupakan perpaduan antara Honda Supra X dan Honda Astrea Grand, dengan bodi mungil dan bobot ringan sekitar 101,9 kg.

Toyota Kijang, khususnya varian LGX dari generasi "Kijang Kapsul" yang meluncur pada Januari 1997, dikenal sebagai kendaraan multifungsi. Terkenal sebagai kendaraan dinas guru, Kijang LGX juga sangat populer sebagai mobil keluarga dan operasional yang andal.

Kijang Kapsul membawa perubahan signifikan dengan desain yang lebih aerodinamis. Varian LGX dilengkapi dengan mesin 2000cc, dikenal karena kemudahan perawatannya dan ketersediaan suku cadang yang melimpah.

Kapasitasnya yang besar memungkinkan pengangkutan banyak penumpang atau barang, sangat membantu untuk kegiatan sekolah atau perjalanan dinas guru.

Suzuki Carry telah lama dikenal sebagai kendaraan niaga yang sangat populer di Indonesia sejak diperkenalkan pada tahun 1976. Meskipun lebih sering terlihat sebagai kendaraan niaga, ketangguhan dan efisiensinya menjadikannya pilihan yang sangat fungsional untuk berbagai kebutuhan operasional.

Jaringan servis Suzuki yang luas dan ketersediaan suku cadang yang melimpah memastikan perawatan dan perbaikan mudah dilakukan dengan biaya relatif murah. Tak heran jika banyak Lembaga termasuk Dinas Pendidikan mengambil mobil ini sebagai kendaraan dinas para guru di awal akhir 90an hingga awal 2000an.