Otosia.com, Jakarta Oli merupakan cairan pelumas yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran mesin motor dan komponen lainnya. Ibarat darah dalam tubuh, oli akan dialirkan ke seluruh komponen mesin agar motor dapat berjalan dengan baik dan bebas gangguan. Dengan menggunakan oli motor terbaik pasti kita bisa mendapatkan performa yang sama baiknya dan mesin motor bisa terawat lebih baik.
Ada empat fungsi utama dari oli motor, yaitu melindungi, melumasi, mendinginkan, dan juga membersihkan. Biasanya sebelum membeli oli kamu akan ditawarkan dengan beragam spesifikasi, merk, hingga SAE. Sudah tau belum apa arti dari SAE? Dan penjelasan 5w, 10w, 20w yang ada di olinya?
Baca Juga
Advertisement
Penjelasan SAE
SAE itu singkatan dari Society of Automotive Engineers adalah asosiasi yang mengatur standarisasi berbagai hal di antaranya bidang rancang, desain, manufaktur dan kekentalan oli. Tulisan yang diikuti oleh bilangan-bilangan tersebut merupakan standarisasi yang dikeluarkan oleh pihak SAE terkait untuk kualitas dari kekentalan oli.
Sedangkan huruf W (Winter) adalah sebuah parameter kekentalan pada oli. Misalnya pada oli terdapat kode 5w-30 itu artinya oli tersebut memiliki tingkat kekentalan 5w pada suhu dingin, kemudian angka 30 berarti oli mempunyai tingkat kekentalan mencapai 30w pada suhu 100 derajat celcius.
Sebagai contoh suatu oli memiliki SAE 10w-30 itu berarti oli tersebut memiliki nilai 10 saat mesin dalam kondisi dingin dan 30 saat mesin dalam kondisi panas.
Artinya semakin besar angka dalam spesifikasi oli maka akan semakin kental oli tersebut, contohnya oli dengan kekentalan 20w-50 cocok digunakan pada kendaraan produksi lama dan bermesin tua.
Untuk mesin-mesin kendaraan baru biasanya dari pabrik memiliki standar oli yang lebih encer, seperti SAE 10w-30, 10w-40, atau bahkan lebih encer.
Kendaraan-kendaraan di Indonesia terutama motor matic bermesin di bawah 250cc mayoritas menggunakan oli 10w-30. Tapi bila ingin yang lebih kental silahkan pilih oli 10w-40.
Advertisement
Jadwal Mengganti Oli yang Baik
Mengganti Oli merupakan bentuk perawatan kendaraan bermotor. Penggantian oli secara rutin membuat umur mesin lebih panjang dan membuat kinerja mesin lebih optimal.
Waktu ganti oli yang tepat dianjurkan setiap 2000 hingga 3000 km. Waktu ini bisa berbeda pada setiap pengendara, tergantung pada kebutuhan jarak tempuh.
Cara mengetahui waktu ganti oli yang tepat tidak terlalu sulit. Kamu dapat memastikannya dengan ciri-ciri atau tanda sebagai berikut:
1. Saat mengecek oli, warna oli hitam pekat dan bertekstur cair atau encer
2. Tarikan motor terasa berat Kilometer sudah melebihi 3000 km. Suhu mesin lebih panas meski air radiator terjaga Tekanan oli berkurang drastis. Jadi kurang lebih begitu Sobat Otomotif!
Karena oli merupakan komponen penting kendaraan, jadi pengetahuan kayak gini kamu harus paham!
Yuk, terus ikuti berita dari Otosia! Biar kamu gak kelewatan info penting otomotif lainnya.
Penulis: Akbar Gilang
Pahami Juga, Begini 3 Tips Memilih Oli yang Tepat Untuk Mobil
Industri otomotif telah mengalami perkembangan sangat pesat, yang menuntut komponen-komponen berkualitas tinggi. Salah satu komponen yang sangat penting adalah oli mesin, yang memiliki peran sentral dalam menjaga kesehatan mesin kendaraan.
Oli mesin adalah cairan vital yang melumasi dan melindungi mesin kendaraan dari keausan dan kerusakan. Kualitas oli ini sangat berpengaruh pada performa dan umur mesin.
Dalam era mobil canggih saat ini, di mana kendaraan memiliki mesin yang semakin kompleks, kebutuhan akan oli berkualitas tinggi semakin tinggi. Berikut 3 tips untuk memilih oli mobil yang sesuai untuk setiap jenis kendaraan:
Advertisement
Memahami Jenis Oli
Pada dasarnya, saat ini di pasaran terdapat tiga jenis oli mesin mobil, yaitu oli mineral, oli semisintetik dan full sintetik. Oli mineral adalah oli yang terbuat dari bahan yang didapat dari olahan minyak bumi. Oli mineral umumnya cocok untuk mobil tahun 1990-an ke bawah.
Oli sintetik adalah kombinasi dari bahan base oil sintetik dengan bahan mineral, biasanya denganrasio kombinasi base oil antara 80:20 atau 70:30. Oli ini cocok untuk mobil keluaran tahun 2000-an.
Sedangkan oli full sintetik adalah jenis oli paling unggul apabila dibandingkan dengan kedua jenis di atas.
“Oli full sintetik memiliki kandungan polyalphaolefin (PAO) yang mendukung resistansi degradasi terhadap panas dan gesekan yang jauh lebih baik dibandingkan oli mineral maupun semisintetik, sehingga interval penggantian oli bisa lebih lama.” ujar Fathona Shorea Nawawi, Coordinator Product Development Specialist Pertamina Lubricants.
Pelumas tersebut, lanjutnya, adalah paling cocok untuk mobil keluaran tahun 2010 ke atas, yang sudah mengadaptasi teknologi terbaru.
Pengujian dan Sertifikasi Oli
Oli yang berkualitas tinggi biasanya telah melewati berbagai pengujian dan sertifikasi untuk memastikan bahwa oli tersebut memenuhi standar kualitas tertentu. Ini adalah proses yang memastikan bahwa oli yang digunakan dalam kendaraan memenuhi standar tertentu dan aman untuk digunakan.
Oli mesin memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan kendaraan dan performa mesin. Oli yang baik akan melumasi mesin dengan baik, mengurangi gesekan, dan mendinginkan komponen-komponen yang panas. Ini membantu mencegah kerusakan dan keausan yang dapat mengganggu operasi kendaraan.
Industri otomotif memiliki standar kualitas yang ketat untuk oli kendaraan. Ini termasuk berbagai spesifikasi yang harus dipenuhi oleh produsen oli. Standar ini mencakup viskositas oli, kemampuan melumasi, kemampuan melindungi dari korosi, dan banyak faktor teknis lainnya.
Pengujian oli kendaraan dilakukan dalam laboratorium khusus dengan peralatan canggih. Ini melibatkan pengujian fisik dan kimia untuk memastikan oli memenuhi standar yang ditetapkan. Pengujian ini mencakup pengukuran viskositas, uji tekanan, uji oksidasi, dan banyak pengujian lainnya.
Setelah oli melewati semua pengujian yang diperlukan dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, mereka dapat menerima sertifikasi dari otoritas tertentu. Sertifikasi ini adalah tanda bahwa oli telah dianggap aman dan sesuai dengan standar yang diberlakukan.
Advertisement
Viskositas Oli
Memahami viskositas sangat penting karena mempengaruhi kemampuan oli untuk mengalir dan melumasi komponen mesin. Viskositas oli adalah salah satu faktor kunci yang harus dipertimbangkan saat memilih oli untuk kendaraan Anda. Ini adalah ukuran seberapa tebal atau tipis oli tersebut, dan dapat sangat memengaruhi kinerja mesin.
Oli yang terlalu encer tidak dapat memberikan lapisan pelumas yangcukup untuk melindungi permukaan logam. Sebaliknya, oli yang terlalu kental akan memiliki hambatan gerak yang tinggi, yang berpotensi mengurangi efisiensi pelumasan.
Untuk mobil penumpang, viskositas oli yang sesuai biasanya tergantung pada kondisi iklim dan rekomendasi produsen kendaraan. Dalam iklim tropis seperti Indonesia, oli dengan viskositas 10W-40 atau 15W-40 sering kali sesuai. Namun, selalu periksa rekomendasi produsen mobil Anda yang biasanya terdapat dalam buku manual kendaraan.
Pada mobil sport atau yang memiliki performa tinggi seringkali memerlukan oli dengan viskositas lebih rendah untuk mengurangi gesekan dan meningkatkan respons mesin. Oli dengan viskositas 5W-30 atau 5W-40 adalah pilihan yang umum untuk kendaraan semacam ini.
Mobil berat dan truk biasanya memerlukan oli dengan viskositas yang lebih tinggi untuk menangani beban dan tekanan mesin yang lebih besar. Oli dengan viskositas 15W-40 atau bahkan 20W-50 sering digunakan dalam kendaraan berat.
Pemilihan viskositas oli yang sesuai dengan jenis kendaraan adalah kunci untuk menjaga kesehatan mesin dan performa kendaraan yang optimal. Selalu rujuk pada rekomendasi produsen kendaraan Anda dan pertimbangkan kondisi iklim di daerah Anda ketika memilih oli.