Motor Brebet Setelah Isi Pertalite? Kenali Gejala dan Solusi Jitunya

Liputan6.com, Jakarta Fenomena motor brebet atau tersendat setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite belakangan ini menjadi keluhan yang ramai diperbincangkan di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Banyak pengendara melaporkan penurunan performa mesin, bahkan hingga mogok mendadak. 

Pertalite sendiri adalah salah satu jenis bahan bakar yang dijual di Indonesia dengan nilai Research Octane Number (RON) 90. Angka RON ini menunjukkan kemampuan bahan bakar untuk menahan detonasi atau knocking saat digunakan dalam mesin. Sebagai perbandingan, Pertamax memiliki RON 92 dan Pertamax Turbo RON 98.

Untuk memahami lebih dalam masalah ini, mari kita bedah gejala, penyebab, dan langkah penanganan yang bisa Anda lakukan.

Ketika motor mengalami masalah brebet akibat penggunaan Pertalite, beberapa gejala yang sering muncul antara lain:

• Mesin Brebet dan Tenaga Menurun: Gejalanya, mesin brebet tenaga menurun atau sulit distarter.
• Sulit Distarter atau Mesin Mogok: Campuran udara, bahan bakar menjadi terlalu lean (miskin bahan bakar), menyebabkan knocking idle tidak stabil, bahkan mesin mogok.
• Suara Knocking atau Ngelitik: Suara knocking atau detonas dini muncul saat mesin beroperasi.
• Akselerasi Lambat dan Suara Kasar: Akselerasi lambat, suara kasar, konsumsi BBM meningkat, hingga mesin cepat panas.
• Konsumsi BBM Meningkat dan Mesin Cepat Panas: Konsumsi BBM meningkat dan mesin cepat panas juga menjadi tanda motor brebet.
• Busi Cepat Mati atau Hitam: Busi yang hitam dan cepat kotor menunjukkan pembakaran yang tidak sempurna.

Beberapa faktor yang menyebabkan kendaraan brebet usai diisi Pertalite:

1. Kualitas Bahan Bakar Tidak Konsisten dan Ketidaksesuaian RON: Pertalite memiliki angka oktan RON 90 yang lebih rendah dari Pertamax RON 92. Jika mesin motor didesain untuk RON tinggi, pembakaran tidak optimal.
2. BBM Tercampur Air atau Kontaminan Lain: BBM yang tercampur air dapat terjadi bila kondisi penyimpanan di SPBU tidak ideal, menyebabkan misfire atau brebet.
3. Ketidaksesuaian Rasio Campuran Udara dan Bahan Bakar (AFR): Campuran yang terlalu kaya atau miskin dapat menyebabkan brebet.
4. Sistem BBM yang Sensitif, Terutama pada Motor Injeksi: Motor injeksi lebih sensitif terhadap perubahan kualitas bahan bakar.
5. Komponen Sistem Pembakaran yang Kotor atau Rusak: Filter udara dan filter bensin yang kotor dapat mengganggu aliran bahan bakar dan udara.

Jika motor Anda mengalami brebet setelah mengisi Pertalite, berikut beberapa langkah yang bisa Anda coba:

• Periksa dan Bersihkan Busi: Busi yang kotor dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna.
• Kuras Tangki Bahan Bakar: Menguras tangki jika ada kontaminasi air atau kotoran dalam bensin.
• Bersihkan Filter Udara dan Filter Bensin: Membersihkan filter secara berkala sangat penting.
• Pilih SPBU Terpercaya dan Ramai: Isi di SPBU yang ramai untuk mengurangi risiko kontaminasi.
• Lakukan Perawatan Rutin (Tune-up): Tune-up berkala sangat penting untuk menjaga ketahanan mesin.
• Konsultasikan dengan Mekanik Profesional: Jika masalah tidak kunjung membaik, bawa motor ke bengkel terpercaya.