Sukses

Foto Satelit Kuburan Ban Terbesar di Dunia Terbakar

Kuburan ban terbesar di dunia yang berada di Kuwait mengalami kebakaran. Penyebab peristiwa ini masih belum diketahui secara pasti.

Diterbitkan 07 Agustus 2021, 20:15 WIB

Otosia.com Daerah Sulaibiya, Kuwait, dikenal sebagai kuburan ban bekas terbesar di dunia. Sekitar 7 juta ban bekas dibawa ke lokasi tersebut untuk dibuang.

Peristiwa nahas pun terjadi belum lama ini. Dilansir dari Zing, area tersebut terbakar dan asapnya terlihat melalui satelit. Peristiwa tersebut terjadi pada 4 Agustus 2021 lalu.

Diketahui, luas area yang terbakar diperkirakan mencapai 25.000 meter persegi. Api masih bisa diamati melalui citra satelit Google Maps saat peristiwa terjadi.

 (kpl/tys)
2 dari 5 halaman

Next

Hingga saat ini penyebab kebakaran belum diketahui. Pihak terkait masih melakukan investigasi atas peristiwa tersebut.

Disebutkan bahwa asap dari kebakaran ban tersebut menghasilkan dioksin dan racun lainnya. Jika terhirup secara tidak sengaja, maka menyebabkan risiko kanker, asma, dan penyakit lainnya.

3 dari 5 halaman

Next

(c) Zing.vn

Pada tahun 2012 lalu, 5 juta ban juga terbakr di area ini. Masyarakat setempat masih beruntung, lantaran tidak terpengaruh oleh asap beracung yang ditimbulkan oleh angin yang bertiup ke laut.

Sebagi informasi, Tire Graveyard ini adalah pembuangan ban bekas tak hanya dari Kuwait. Ada 4 perusahaan yang ebrtanggung jawab atas pembuangan ban bekas ini.

 

4 dari 5 halaman

Next

Pemerintah Kuwait mulai membuat kuburan ban ini sekitar 30 tahun ang lalu untuk mengatasi ban bekas. Mereka menggali lubang besar di gurun untuk mengubur ban. Diperkirakan 52 juta ban tua terkubur di sana.

Di Inggris, diperkirakan 486.000 ton ban dibuang setiap tahun. Sebagian besar dipakai kembali atau didaur ulang.

5 dari 5 halaman

Next

Sementara itu, pada 1970-an hingga 1980-an, Amerika Serikat dan beberapa negara Asia Tenggara melakukan banyak upaya untuk membuat dan membuang ban bekas ke laut. Tujuannya adalah untuk membentuk terumbu buatan.

Namun upaya itu gagal akibat bencana badai. Ban bekas tersebut justru merusak terumbu karang di sekitarnya.

EnamPlus