Sukses

5 Warna Tak Populer di Pasar Mobil Indonesia, Bikin Harga Jualnya Anjlok!

Pemilihan warna mobil ternyata krusial! Ketahui 5 warna tak populer di pasar mobil Indonesia yang bisa bikin harga jual kembali kendaraan Anda anjlok drastis. Jangan sampai salah pilih!

Diterbitkan 10 November 2025, 15:28 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta Keputusan memilih warna mobil seringkali didasarkan pada selera pribadi, namun di pasar mobil bekas Indonesia, pilihan warna memiliki dampak signifikan terhadap nilai jual kembali kendaraan. Beberapa warna yang dianggap unik atau mencolok justru dapat membuat harga jual mobil anjlok dan sulit laku di pasaran. Ini menjadi pertimbangan penting bagi calon pembeli mobil.

Fenomena ini terjadi karena preferensi pasar cenderung menyukai warna-warna netral dan umum yang lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan. Warna mobil bukan hanya soal estetika, tetapi juga bisa berimbas pada proses penjualan mobil kembali di pasar mobil bekas. Mobil dengan warna yang tidak umum berpotensi memiliki peminat yang sedikit.

Oleh karena itu, bagi mereka yang gemar berganti mobil atau mempertimbangkan nilai investasi kendaraan, memahami warna-warna yang kurang populer di Indonesia menjadi sangat penting. Berikut 5 warna mobil yang sebaiknya dihindari jika Anda ingin menjaga harga jual kembali kendaraan tetap stabil dan tidak anjlok.

2 dari 6 halaman

Kuning

Warna kuning menjadi salah satu pilihan yang kerap kali sulit dijual kembali di pasar mobil bekas Indonesia. Meskipun tergolong unik dan mencolok, warna ini kurang diminati oleh sebagian besar pembeli karena kesan yang kurang elegan. Selain itu, kesulitan dalam menyesuaikan aksesori mobil juga menjadi faktor.

Beberapa sumber bahkan mengasosiasikan warna kuning dengan taksi, yang membuatnya kurang diminati untuk kendaraan pribadi. Meskipun ada penelitian yang menyebutkan mobil sport kuning memiliki penyusutan rendah, di pasar Indonesia secara umum, warna kuning tetap dianggap kurang populer dan berisiko menurunkan harga jual.

Preferensi pasar yang kuat terhadap warna netral membuat mobil kuning memiliki segmen pembeli yang sangat spesifik. Hal ini secara langsung mempengaruhi likuiditas dan potensi harga jual kembali yang anjlok.

3 dari 6 halaman

Cokelat

Warna cokelat, khususnya cokelat tua atau metalik, juga termasuk kategori warna mobil yang kurang diminati di pasar bekas. Kendaraan berwarna cokelat seringkali dianggap kurang menarik dan kurang trendi oleh sebagian besar konsumen. Ini berdampak negatif pada nilai jual kembali.

Penelitian menunjukkan bahwa mobil cokelat memiliki tingkat depresiasi yang cukup tinggi, mencapai 17,8%. Angka ini menempatkan cokelat sebagai salah satu warna yang paling cepat kehilangan nilai di pasar mobil bekas.

Kurangnya daya tarik visual dan persepsi yang kurang modern membuat mobil berwarna cokelat membutuhkan waktu lebih lama untuk terjual. Kondisi ini seringkali memaksa pemilik untuk menurunkan harga jual agar mobil lebih cepat laku.

4 dari 6 halaman

Emas

Mobil berwarna emas juga masuk dalam daftar warna yang susah dijual kembali di pasar mobil bekas. Warna ini sering dianggap kuno atau ketinggalan zaman oleh banyak calon pembeli. Persepsi ini secara signifikan mempengaruhi minat pasar.

Dampaknya, mobil dengan warna emas dapat mengalami penurunan harga yang signifikan saat dijual kembali di masa depan. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa warna emas memiliki tingkat depresiasi tertinggi, mencapai 25,9% setelah tiga tahun penggunaan.

Tingkat penyusutan yang tinggi ini menjadikan warna emas sebagai pilihan berisiko bagi mereka yang mempertimbangkan nilai investasi kendaraan. Peminatnya yang terbatas membuat proses penjualan menjadi lebih sulit dan harga cenderung anjlok.

5 dari 6 halaman

Hijau

Warna hijau pada mobil cenderung sulit dijual kembali karena dianggap kurang trendi dan kurang menarik oleh konsumen. Selain itu, warna hijau juga berpotensi mengalami perubahan shade seiring waktu, yang bisa mengurangi daya tariknya.

Di pasar mobil bekas, mobil hijau termasuk dalam kategori warna yang kurang diminati dan jarang ditemukan, menandakan rendahnya permintaan. Tingkat penurunan harga untuk mobil berwarna hijau juga cukup tinggi, mencapai 14,8%.

Preferensi pasar yang kuat terhadap warna-warna konvensional membuat mobil hijau memiliki segmen pembeli yang terbatas. Hal ini secara langsung mempengaruhi kecepatan penjualan dan potensi harga jual kembali yang tidak optimal.

6 dari 6 halaman

Pink

Warna pink adalah salah satu warna mobil yang sangat sulit dijual kembali di pasar mobil bekas. Warna ini terlalu mencolok dan sangat khas, menjadikannya pilihan yang sangat spesifik dan niche.

Hanya segelintir orang saja yang akan tertarik pada mobil berwarna pink, sehingga secara drastis mempersempit pasar potensial. Akibatnya, mobil berwarna pink cenderung memiliki harga jual yang lebih rendah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk terjual.

Keterbatasan peminat ini membuat mobil pink menjadi investasi yang kurang menguntungkan jika tujuan Anda adalah menjaga nilai jual kembali kendaraan. Penurunan harga yang signifikan hampir pasti terjadi.

Pemilihan warna mobil adalah keputusan pribadi, namun penting untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap nilai jual kembali, terutama di pasar mobil bekas Indonesia. Warna-warna netral seperti putih, hitam, dan silver cenderung lebih diminati dan memiliki harga jual kembali yang lebih stabil.

Sebaliknya, warna-warna yang lebih cerah, unik, atau mencolok seperti kuning, cokelat, emas, hijau, dan pink memiliki pasar yang lebih terbatas. Warna-warna ini berisiko menurunkan harga jual secara signifikan di kemudian hari.

Meskipun ada pengecualian untuk mobil sport mewah atau edisi terbatas yang mungkin memiliki nilai khusus, secara umum, memilih warna yang populer dapat menjadi investasi cerdas. Hal ini membantu menjaga nilai kendaraan Anda di masa depan dan mempermudah proses penjualan.

Produksi Liputan6.com