Jetour T2  dan ‘Benteng Purnajual’, Dua Pilar Disruptor Hegemoni Pasar SUV Indonesia

Jetour bukanlah pemain kemarin sore. Sebagai anak perusahaan Chery Automobile–brand SUV dengan pertumbuhan tercepat di China–mereka mengusung filosofi 'Travel+' yang menempatkan pengalaman perjalanan pelanggan sebagai jantung bisnis. 

Debut resmi mereka di Indonesia terjadi pada GIIAS 2024, Juli tahun lalu. Tanpa ragu, Jetour langsung menggebrak dengan dua model sekaligus: Dashing dan X70 Plus, dibanderol kompetitif di kisaran Rp408–465 juta.

Namun harga bukanlah satu-satunya senjata. Jetour meluncurkan promo agresif hingga terasa hampir mustahil: servis gratis 3 tahun, 1.000 liter BBM cuma-cuma, asuransi 2 tahun tanpa biaya. Dan yang paling mengejutkan: garansi mesin 10 tahun atau 1.000.000 km, serta garansi kendaraan 6 tahun tanpa batas kilometer. 

Tawaran seperti ini nyaris tak terdengar di segmen SUV menengah, bahkan untuk merek yang sudah puluhan tahun bercokol. Bagi Jetour, ini adalah sinyal keras: mereka serius membangun kepercayaan sejak hari pertama.

Strategi satu tahun Jetour bukan sekadar menjual mobil, melainkan membangun ekosistem yang utuh. Hingga pertengahan 2025, total 22 showroom resmi telah dibuka di berbagai kota. 

Target berikutnya? 40 showroom pada 2026. Ekspansi cepat ini adalah buah eksekusi filosofi Travel+, di mana Jetour ingin memastikan konsumen di mana pun dapat merasakan pengalaman kepemilikan yang mudah dengan dukungan yang mumpuni.

"Kami percaya bahwa layanan purnajual yang baik adalah kunci untuk membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen," tegas Wildan Suyuthi, Aftersales Deputy Director PT Jetour Motor Indonesia. 

Dengan kata lain, sejak awal Jetour memosisikan layanan after-sales bukan sebagai pelengkap, tetapi sebagai fondasi untuk menjaga kepuasan dan loyalitas di tengah persaingan ketat pasar otomotif Indonesia.

Jetour meluncurkan T2 sebagai ujung tombak baru di segmen SUV adventure. Dari tampilan fisik, T2 langsung menunjukkan jati diri bak sebuah ‘tank offroad mewah’: siluet boxy yang tegas, garis bodi yang kokoh, lampu belakang vertikal yang maskulin, hingga penutup ban serep berbentuk kotak yang ikonik–bahasa desain klasik off-roader yang nostalgik namun tidak ketinggalan zaman.

Dimensinya tergolong medium namun berotot: panjang 4.785 mm, lebar 2.006 mm, tinggi 1.880 mm, dengan wheelbase 2.800 mm. Kesan gagah diperkuat pelek 19 inci berbalut ban all-terrain 255/60, serta struktur rangka Hardtop Cage Body berbahan 80% baja high-strength. 

Angka rigiditas torsionalnya mencapai 31.000 Nm/derajat–jaminan bahwa integritas struktur tetap utuh meski salah satu roda menggantung di udara. Atapnya mampu menahan beban statis hingga 300 kg, ideal untuk pemasangan tenda atap, sementara pelindung kolong metal memastikan komponen vital tetap aman dari benturan keras.

Di balik kap mesin yang rata, T2 menyembunyikan dapur pacu Kunpeng 2.0L Turbo TGDI bertenaga 245 PS dengan torsi puncak 375 Nm. Tenaga ini disalurkan melalui transmisi dual-clutch 7-percepatan (7DCT) ke sistem X-WD Intelligent 4WD yang aktif di keempat roda. 

Untuk menjawab hasrat berjelajah medan ekstrem, tersedia enam mode berkendara–Eco, Standard, Sport, Sand, Rock, Snow–yang dapat dipilih sesuai topografi jalan. T2 juga dibekali fitur asistensi off-road canggih: Intelligent Crawling Mode dan Hill Descent Control untuk melibas rintangan ekstrem, serta Wading Radar yang memungkinkan menerjang genangan hingga kedalaman 700 mm tanpa khawatir.

"Setiap elemen teknis Jetour T2 dirancang untuk menjawab kebutuhan konsumen Indonesia yang semakin mengutamakan kenyamanan, ketangguhan, dan perlindungan maksimal," ungkap Irwan Nugraha Kurnia, Head of Product PT Jetour Sales Indonesia. 

Masuk ke dalam kabin, kesan premium langsung terasa. Jok berlapis suede kelas satu dilengkapi pengaturan listrik ber-memori, ventilasi, bahkan bantalan kepala khusus untuk tidur–fitur yang jamak hadir di segmen kendaraan kelas mewah. Pengemudi dimanjakan setir dengan paddle shift dan konsol tengah bergaya aviation handle, sementara penumpang menikmati kenyamanan AC dual-zone dengan defogger otomatis.

T2 menanamkan dua layar lebar: panel instrumen digital 10,25 inci dan layar sentuh tengah 15,6 inci yang ditenagai chip Snapdragon 8155. Sistem infotainment ini mendukung perintah suara, Wireless Apple CarPlay/Android Auto, dan didukung 12 speaker premium lansiran Sony. 

Tersedia tak kurang dari 50 ruang penyimpanan interior untuk menunjang gaya hidup aktif, mulai dari kompartemen kecil hingga bagasi luas–bukti bahwa T2 dirancang oleh tim yang memahami kebutuhan praktis pengguna harian.

Dari sisi keselamatan, T2 layak diacungi jempol. SUV ini mengadopsi Bosch 5+3 ADAS sensor suite generasi terbaru yang mencakup 15 fitur keselamatan aktif: Adaptive Cruise Control, Advanced Emergency Braking, Lane Keeping Assist, Traffic Jam Assist, Blind Spot Detection, Rear Cross Traffic Alert, hingga kamera 540° Around View Monitor yang menggabungkan pandangan 360° sekeliling mobil dan 180° transparent chassis untuk melihat bawah bodi. 

Ditambah lagi ada 6 airbag, ABS + EBD + brake assist, kontrol traksi, TPMS, parking sensor depan-belakang, fitur otomatis buka kunci saat benturan, proteksi pejalan kaki, dan ISOFIX untuk kursi anak. Seluruh integrasi sensor dan sistem ini memastikan T2 bukan hanya bertenaga, tetapi juga cerdas melindungi penumpangnya dalam setiap jengkal perjalanan.

Debut T2 di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 berlangsung meriah. PT Jetour Sales Indonesia resmi mengumumkan harga di angka Rp588.000.000 (on the road Jabodetabek). 

Namun, demi mempercepat penetrasi pasar, Jetour menawarkan program "early adventure benefits" yang memanjakan konsumen perdana: 500 pembeli pertama berhak mendapatkan harga spesial Rp568.000.000–diskon Rp20 juta dari harga resmi. 

Posisi harga Jetour T2 berada di persimpangan mulus: lebih murah dibanding GWM Tank 300, tapi lebih fungsional jikalau diadu dengan si SUV Jimny 5 pintu.

Tak hanya itu, khusus 150 pembeli pertama via platform Blibli akan diganjar aksesori premium gratis berupa Car Side Ladder dan Side Hanging Storage Box senilai Rp15 juta.

Setiap pembelian T2 juga otomatis dibekali paket kepemilikan komprehensif yang memberi ketenangan jangka panjang: garansi 6 tahun tanpa batasan kilometer yang mencakup keseluruhan kendaraan termasuk mesin, plus fasilitas servis gratis selama 3 tahun atau 45.000 km (mana yang tercapai lebih dulu) yang meliputi bebas biaya suku cadang dan jasa. 

Di kelas SUV menengah ke atas, jarang ada produsen yang menawarkan kombinasi garansi dan servis gratis selengkap ini.

Respons pasar, ternyata luar biasa. "Antusiasme konsumen menunjukkan bahwa T2 memiliki daya tarik yang besar sebagai SUV tangguh yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat modern. Kami percaya Jetour T2 akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan penjualan kami," ujar Michael Budihardja, Sales Director PT Jetour Sales Indonesia.

Jetour memahami bahwa menjual mobil saja tidak cukup untuk memenangkan hati konsumen. Kesiapan layanan purnajual adalah kuncinya. Karena itu, segera setelah menghadirkan produk, Jetour langsung tancap gas membangun infrastruktur after-sales yang tangguh bak benteng.

Di balik euforia peluncuran T2, Jetour telah lebih dulu mengoperasikan pusat distribusi suku cadang nasional berskala raksasa di Cikarang, Jawa Barat. 

Fasilitas gudang ini berdiri di atas lahan lebih dari 2.400 meter persegi dan menyimpan lebih dari 25.000 unit komponen mulai dari fast-moving parts hingga slow-moving. 

Implikasinya praktis: setiap kebutuhan perawatan dan perbaikan dapat ditangani dengan cepat tanpa drama. Sistem logistik terpusat ini memungkinkan distribusi onderdil ke seluruh jaringan dealer resmi dalam waktu kilat, meminimalkan waktu tunggu servis bagi pelanggan.

Jetour juga menggencarkan ekspansi jaringan layanan 4S (Sales, Service, Spare Parts, Survey) secara nasional. Hingga akhir 2025, 22 showroom 4S aktif telah beroperasi di berbagai kota besar.

Konsep terpadu 4S ini memastikan bahwa di setiap titik penjualan, konsumen mendapatkan layanan lengkap mulai dari penjualan unit, servis rutin, ketersediaan suku cadang asli, hingga survei kepuasan pelanggan–semua dalam satu atap.

"Sebagai langkah awal untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan memberikan pengalaman terbaik, kami berkomitmen untuk menghadirkan kepuasan melalui fasilitas yang nyaman, layanan berkualitas, serta tim profesional yang siap melayani dari tahap penjualan hingga aftersales," terang Michael di IIMS 2025, menegaskan pentingnya ekosistem yang kuat sebagai fondasi ekspansi. 

Dengan hadirnya diler-diler baru, Jetour ingin memastikan di manapun konsumen berada, bantuan teknis dan perawatan berkala selalu dalam jangkauan tanpa hambatan.

Jetour pun memperlakukan setiap pembelinya layaknya tamu VIP dengan berbagai layanan purnajual ekstra. Tersedia Call Center 24 jam (0800-1-575757) yang selalu siap menerima keluhan atau permintaan bantuan darurat kapan pun. Jika terjadi kendala di jalan, layanan Roadside Assistance siaga bak pasukan penyelamat pribadi, siap memberikan pertolongan mulai dari masalah ban bocor, aki soak, hingga derek kendaraan. 

Bahkan, jika mobil harus menginap di bengkel untuk perbaikan lama, Jetour menyediakan Courtesy Car (mobil pengganti) agar aktivitas harian pelanggan tidak terganggu. Fasilitas seperti ini biasanya hanya ditawarkan merek-merek yang jualan mobil-mobil miliaran rupiah, namun Jetour berani menyediakan demi kenyamanan pelanggan setianya.

Satu tahun perjalanan Jetour di Indonesia ditutup dengan sebuah pencapaian manis: mereka bukan hanya berhasil membawa T2 mengaspal di Nusantara, tetapi juga membawa parameter baru dalam kemudahan dan ketenangan memiliki kendaraan. Merek yang dulunya asing ini kini menjelma menjadi disruptor serius hegemoni segmen SUV.

Dengan ketangguhan dan kecerdasan T2, ditopang ‘benteng purnajual’ raksasa serta filosofi Travel+ yang mengakar pada kepuasan pelanggan, Jetour mengirim pesan gamblang kepada pasar: petualangan modern tidak lagi harus ditebus dengan kekhawatiran berkepanjangan. Di tahun 2025, jelajah Nusantara bisa dinikmati dengan riang tanpa banyak beban di perjalanan.