Sukses

Harga BBM Pertamina Dex per Desember 2025: Cek Detail Per Wilayah dan Perbandingan dengan SPBU Swasta

Memasuki bulan Desember 2025, konsumen dihadapkan pada penyesuaian harga BBM non-subsidi, termasuk harga BBM Pertamina Dex yang kini mencapai Rp 15.000 per liter. Simak rincian kenaikan dan perbandingannya dengan produk diesel setara dari SPBU swasta.

Diterbitkan 02 Desember 2025, 10:58 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta Memasuki bulan Desember 2025, PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. Salah satu jenis BBM yang mengalami kenaikan signifikan adalah Pertamina Dex, yang menjadi perhatian utama bagi para pengguna kendaraan diesel di seluruh Indonesia. Kenaikan harga ini mulai berlaku efektif sejak tanggal 1 Desember 2025, seiring dengan dinamika pasar minyak global dan nilai tukar rupiah.

Penyesuaian harga BBM Pertamina Dex ini tidak hanya terjadi di satu wilayah, melainkan bervariasi di berbagai daerah di Indonesia. Kenaikan ini juga diikuti oleh SPBU swasta seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo, yang turut menaikkan harga produk diesel setara mereka. Kebijakan ini tentu saja berdampak pada anggaran transportasi dan logistik masyarakat serta pelaku usaha.

Perubahan harga ini didasarkan pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan revisi dari Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020. Beleid tersebut mengatur formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum. Dengan demikian, konsumen perlu memahami detail perubahan harga ini untuk perencanaan keuangan yang lebih baik.

2 dari 4 halaman

Harga Pertamina Dex per 1 Desember 2025

PT Pertamina (Persero) telah menetapkan harga baru untuk Pertamina Dex mulai 1 Desember 2025. Harga BBM Pertamina Dex kini dibanderol Rp 15.000 per liter, naik dari harga sebelumnya yang sebesar Rp 14.200 per liter. Kenaikan sebesar Rp 800 per liter ini berlaku di wilayah-wilayah utama seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Namun, harga Pertamina Dex dapat bervariasi di beberapa wilayah lain di Indonesia. Sebagai contoh, di Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, serta Papua Barat hingga Papua Barat Daya, harga Pertamina Dex mencapai Rp 15.300 per liter. Sementara itu, di Kalimantan Selatan, harganya sedikit lebih tinggi, yakni Rp 15.600 per liter.

Kondisi berbeda terjadi di Free Trade Zone (FTZ) Batam, di mana harga Pertamina Dex justru lebih rendah, yaitu Rp 14.300 per liter. Perbedaan harga ini mencerminkan kebijakan dan kondisi pasar lokal yang berlaku di masing-masing daerah. Penyesuaian harga BBM non-subsidi oleh Pertamina ini mengacu pada regulasi pemerintah, khususnya Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

3 dari 4 halaman

Perbandingan Harga BBM Diesel Swasta

Selain Pertamina Dex, SPBU swasta seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo juga melakukan penyesuaian harga untuk produk BBM diesel setara mereka. Penyesuaian harga ini juga berlaku mulai 1 Desember 2025, menunjukkan tren kenaikan yang seragam di pasar BBM non-subsidi. Konsumen kini memiliki beberapa pilihan produk diesel dengan kualitas tinggi.

Untuk Shell V-Power Diesel (CN 51), harganya naik menjadi Rp 15.250 per liter dari sebelumnya Rp 14.410 per liter. Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan biaya operasional dan harga minyak mentah global. Produk diesel dari BP-AKR, yaitu BP Ultimate Diesel (CN 53), juga mengalami penyesuaian harga yang serupa. Kini, BP Ultimate Diesel dibanderol Rp 15.250 per liter, naik dari harga sebelumnya Rp 14.410 per liter.

Tidak ketinggalan, Vivo Diesel Primus Plus juga turut menaikkan harganya menjadi Rp 15.250 per liter, dari harga sebelumnya Rp 14.410 per liter. Secara keseluruhan, harga BBM diesel non-subsidi dari Pertamina dan SPBU swasta menunjukkan kisaran harga yang kompetitif. Meskipun harga Pertamina Dex sedikit lebih rendah di wilayah mayoritas, produk diesel swasta memiliki harga yang relatif sama di angka Rp 15.250 per liter.

4 dari 4 halaman

Latar Belakang Kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM non-subsidi, termasuk harga BBM Pertamina Dex, merupakan respons terhadap beberapa faktor ekonomi dan pasar. Dinamika harga minyak mentah global menjadi pendorong utama, di mana fluktuasi pasokan dan permintaan internasional secara langsung memengaruhi biaya produksi dan distribusi BBM. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga berperan penting dalam menentukan harga jual di dalam negeri, mengingat sebagian besar transaksi minyak dilakukan dalam mata uang dolar.

Penyesuaian harga ini juga merupakan bagian dari implementasi Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Regulasi ini mengatur formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum, memastikan bahwa harga yang ditetapkan mencerminkan kondisi pasar dan keekonomian. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan pasokan BBM di tengah perubahan kondisi pasar.

Sebagai konteks, pada bulan November 2025, Pertamina juga telah melakukan penyesuaian harga untuk Dex Series. Saat itu, Pertamina Dex (CN 53) naik menjadi Rp 14.200 per liter dari Rp 14.000 per liter, dan Dexlite (CN 51) menjadi Rp 13.900 per liter dari Rp 13.700 per liter. Kenaikan bertahap ini menunjukkan bahwa perusahaan terus memantau dan menyesuaikan harga sesuai dengan perkembangan pasar dan regulasi yang berlaku.

Produksi Liputan6.com